BERLIN – Di kota yang penuh sejarah yang berpengaruh besar pada dunia, ketika puluhan warga diaspora Indonesia dari berbagai latar belakang mulai berdatangan ke sebuah bangunan sederhana di Zwinglistraße 8, jantung kota Berlin, Ahad siang (1/6). Di sanalah, sejarah kecil yang penuh makna sedang ditulis. Sebuah momentum spiritual, kebangsaan, dan budaya berkelindan dalam satu ruang: Syukuran Pondok Baru Majelis Walisongo Zentrum Berlin (NU Berlin). Dihelat bertepatan dengan Hari Lahir Pancasila, acara ini juga menjadi penanda penting lainnya—ulang tahun GP Ansor NU Jerman, hari bahagia Mustasyar PCINU Jerman Ibrahim Fernandin yang akrab disapa Pak Bram! Dan tentu saja, peresmian tempat baru yang akan menjadi rumah dakwah, ibadah, dan pendidikan bagi komunitas Nahdliyin di Berlin dan sekitarnya.