Gudrun Ingratubun | Triyanto Triwikromo | Warsito | Zacky Umam Senin, 4 Februari 2019 18:00 KBRI Berlin Lehrter Str. 16-17, 10557 Berlin Contact Person: Mirza +491636786595
Gudrun Ingratubun | Triyanto Triwikromo | Warsito | Zacky Umam Senin, 4 Februari 2019 18:00 KBRI Berlin Lehrter Str. 16-17, 10557 Berlin Contact Person: Mirza +491636786595
Hari Sabtu, 1 Desember 2018 menjadi kebahagiaan yang sangat besar dan sebuah pengalaman yang sangat langka dirasakan oleh Jamaah Muslim di kota Bremen, Jerman. Sebuah Peringatan Maulid Nabi Shallallahu alahi wassalam yang dihadiri mencapai 150 Orang oleh Majelis Ta’lim Maulid Amsterdam dan Jamaah Indonesia dari berbagai kota di Jerman dan beberapa warga Muslim Turki, Afrika, Jerman dan Yaman serta sebagai inti acara adalah Mau’idhah Hasanah oleh Habib Jindan bin Novel bin Salim bin Jindan yang dilakukan secara Online.
Seminar Umum: Bedah Buku "Islam Nusantara dalam Konteks Multikulturalisme dan Radikalisme" ini diharapkan bisa menjadi jawaban dari pertanyaan-pertanyaan khususnya ke-"gagal-fahaman" pada konteks Islam Nusantara serta menjadi tempat diskusi untuk mengenal Islam di Indonesia berikut implementasinya.
Minggu, 4 November 2018 merupakan hari yang sangat menginspirasi bagi warga Indonesia di Jerman karena pada sore hari itu, komunitas Indonesia di beberapa kota di Jerman serentak melakukan aksi peduli sosial berupa berbagi paket makanan ke tuna wisma dan orang-orang yang membutuhkan. Proyek sosial ini untuk pertama kalinya dilaksanakan di 14 kota di Jerman dengan melibatkan lebih dari 100 orang warga Indonesia dan juga beberapa peserta dari negara lain yang turun ke jalan untuk membagikan sejumlah 154 paket makanan ke para tuna wisma di kota masing-masing.
Para ulama dan imam yang tinggal di Jerman dan berlatar belakang berbagai etnis, seperti Jerman, Turki, Pakistan, Malaysia, Ukraina, dll., menyatakan kekaguman akan Islam Nusantara dan Berkemajuan. Beberapa dari mereka menyatakan keharmonisan kehidupan Islam Nusantara dan Berkemajuan tidak mereka jumpai di negara mereka.