Semarak peringatan Harlah NU ke-95 di tanah air terdengar juga di Bumi Panzer, Jerman.
Senin (1/2/2021), pukul 19.00 waktu setempat, puluhan Nahdliyyin yang didominasi ibu-ibu Muslimat dan mudi-mudi Fatayat bertemu secara daring dalam acara bertajuk "Sholawat Bersama, Mengawal Aswaja al-Nahdhiyyah di Eropa".
Dalam sambutannya, Ustadz Hudan Jauhari selaku Lembaga Dakwah (LD PCINU) Jerman menyebut bahwa acara ini adalah bentuk "khidmah" yang sebetulnya tidak seberapa nilainya, jika dibandingkan dengan usaha tak kenal lelah, lahir dan batin, para Masyayikh saat memperjuangkan berdirinya Jam'iyyah Nahdhatul Ulama' sembilan puluh lima tahun silam.
Di sisi lain, Ketua Syuriah NU Jerman, KH Syaiful Fatah mengapresiasi inisiasi dari Fatayat dan Muslimat NU Jerman untuk "menghidupkan tradisi Sholawatan" di tengah hiruk-pikuk sosial media yang semakin gencar dan tak terbendung. Merutinkan pembacaan "Sholawat" bersama-sama, selain sebagai wujud cinta kepada Baginda Muhammad SAW, adalah cara yang efektif untuk mengeratkan ikatan persaudaraan di antara Nahdhiyyin di Jerman yang beragam latar belakang dan profesinya.
Acara diawali dengan senandung Mars NU, "Ya lal Wathon" oleh Gus Arrayyan dari MWC Stuttgart. Saat lagu ini berkumandang, para hadirin di tempatnya masing-masing nampak antusias mengepalkan tangan sambil menghentak-hentak lengan mereka, mengikuti komando Gus Rayyan.
Dipandu oleh Ketua Fatayat NU Jerman, Ning Nur Yuchanna, acara dilanjutkan dengan pembacaan Sholawat "Tibbul Qulub" dan "Sholawat Asyghil", diteruskan dengan pembacaan Sholawat Badriyyah dan "Mahallul Qiyam".
Jarak yang jauh (mulai dari Berlin di ujung utara hingga Freiburg di ujung selatan) tidak menyurutkan antusiasme para Nahdliyyin untuk mengikuti prosesi ini mulai awal hingga akhir. Dari sekian banyak yang hadir secara virtual, belasan di antaranya nampak ditemani suami, istri dan anak-anak.
Raut muka sumringah jelas terpancar dari wajah KH Saiful Fatah, dan para sesepuh yang menghadiri majlis mulia tersebut. Bukan hanya karena beliau-beliau ini menyaksikan geliat PCINU Jerman dalam merespon semarak Harlah NU ke-95, tapi karena mereka melihat masa depan yang cerah dari Jam'iyyah NU di Jerman, yang estafet pergerakannya akan terus bergerak di tangan anak-anak muda yang siap ber-khidmah.