Ngaji Kitab, sebuah kalimat yang tradisional dan akrab dengan nuansa kesederhanaan Pesantren di Tanah air yang sering kita dengar. Bagi warga Berlin, Ngaji Kitab menjadi sesuatu yang sangat langka, mahal dan sangat dirindukan. Minggu, pada tanggal cantik 02.02.2020 digelar ketiga kalinya oleh PCINU Jerman Ngaji Kitab „Adabul Alim wal muta‘alim“, karya Hadratus Syaikh K.H. Asy’ariy, dengan Syaikh Abdulhaq Maskan sebagai pemateri dalam bahasa Jerman.
Kegiatan ngaji kitab Adabul Alim wal Muta’alim terinspirasi oleh kajian rutin bulanan PBNU dengan Al-Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz. Kegiatan ngaji kitab yang diadakan di Berlin ini disampaikan oleh Syekh Abdulhaq Maskan ibn Abdelkadir Alhassani, seorang Ulama asal Maroko yang aktif berdakwah dan mengajar Aqidah, Fiqih dan Adab di beberapa Mesjid di Berlin. Beliau menguasai ilmu Agama dari berbagai bidang dan mengenyam pendidikan Agamanya dari bermacam negara, selain dari kota kelahirannya Maroko, beliau juga mendapat pendidikan di Mauritania, Jordan, Damaskus, Mesir dan Yaman. Yang membuat lebih spesialnya adalah dalam tasawwuf beliau adalah murid dari Habib Umar bin Hafidz. Di Indonesia, PBNU mengaji Kitab Adabul Alim wal Muta’allim dengan Habib Umar bin Hafidz, dan di Berlin PCINU Jerman Mengaji kitab tersebut dengan Syaikh Abdulhaq murid dari Habib Umar.
Ngaji Kitab bulan Februari diadakan oleh Majelis Walisongo, sebuah Majelis yang terletak di bawah Restaurant Nusantara milik Mustasyar PCINU Jerman, Bapak Bram Fernardin, pelatih Badminton yang juga menjabat sebagai komandan Banser PCINU Jerman. Majelis yang berdiri dibawah bendera PCINU Jerman berdiri sejak tanggal 1 Desember 2019. Majelis rutin mingguan membaca Dzikir Shalawat Alfaatih yang ijazahnya didapatkan dari KH. Thobary Sadzily ketika beliau Safari Dakwah ke Jerman Agustus 2018 lalu. Dilanjutkan dengan bacaan surat Yaasin dan Tahlil yang pada malam tersebut dikhususkan untuk Alm. Gus Sholah yang berpulang ke Rahmatullah bertepatan pada hari tersebut.
Pada dua kesempatan sebelumnya Ngaji Kitab selalu dimulai dengan potongan atau Biografi singkat Hadratus Syaikh K.H. Hasyim Asy’ariy yang dibacakan oleh Pengurus PCINU Jerman. Kali ini agak sedikit berbeda, potongan sejarah Hadratus Syaikh dibawakan langsung oleh sang Guru, Syaikh Abdulhaq. Bersumber dari buku „Kumpulan Kitab karya K.H. Hasyim Asy’ariy“, Syaikh Abdulhaq menceritakan kekagumannya kepada sang penulis terhadap ketelitiannya dalam memilih hadits dan juga kecerdasannya dalam merangkai kalimat yang sederhana, singkat tetapi padat dan penuh makna. Selain itu, Syaikh Abdulhaq juga gembira menjelaskan bagaimana kisah ketika Hadratus Syaikh berjumpa dan bersahabat dengan Ikhwanul Muslimin, tetapi Hadratus Syaikh Hasyim Asyariy tetap lurus pada pendiriannya berpegang Ahlusunnah Waljamaah dan yang beliau ambil dari Ikhwanul Muslimin hanyalah semangat juang dalam berdakwah. Syaikh Abdulhaq berpendapat bahwa kata „Nahdhah“ pada Nahdhatul Ulama bisa jadi beliau ambil darisana.
Melanjutkan kisah perjuampaan Hadratus Syaikh dengan Ikhwanul Muslimin juga memancing Syaikh Abdulhaq menjelaskan lebih dalam tentang pentingnya berMadzhab, beliau menjelaskan definisi Madzab dan juga bahaya-nya bila ber-Islam tetapi tidak berMadzhab. Tidak terasa prakata atau mukadimah yang dibawakan oleh Syaikh Abdulhaq sampai memakan waktu lebih dari 45 menit, terlihat bagaimana pentingnya pemahaman Aswaja dan Madzhab dimata Syaikh.
Ngaji Kitab dilangsungkan dengan gaya seperti di Pesantren-pesantren tradisional di tanah air, mengharapkan berkah dari sang penulis, Kitab dibacakan dahulu dari sumber aselinya bertuliskan Arab gundul oleh Gus Mirza, Ketua PCI PMII Jerman dilanjutkan penjelasan yang lebih detail dan dalam oleh Syaikh Abdulhaq dalam bahasa Jerman lalu diakhiri dengan terjemah singkat oleh wakil ketua Tanfidziyah PCINU Jerman, Muhammad Husein Alkaff. Berjalan sekitar 1 Jam 15 menit, alhamdulillah terbaca 1 halaman dari kitab tersebut terdiri dari 4 hadits yang menjelaskan pentingnya kegigihan dalam menuntut ilmu. Dari keempat Hadits yang dibacakan, bagi para penuntut ilmu dijanjikan oleh Allaah SWT lima hadiah. Pertama mendapatkan kemudahan masuk ke syurgaNya, kedua seluruh makhluk-makhluk Allaah SWT memohon ampunan kepada dia, ketiga Malaikat bershalawat untuknya, keempat mendapat keberkahan dari Allaah SWT didalam hidupnya, dan kelima mendapatkan ganjaran/pahala Haji yang sempurna.
Syaikh Abdulhaq sebagai Guru yang aktiv mengajar di beberapa Mesjid di Berlin, dengan penggunaan bahasa Jerman yang fasih serta artikulasi kata dan penekanan yang baik, juga semangat dalam mengajar yang diiringi dengan humor-humor segar membuat suasana mengaji Kitab menjadi nyaman walau tak terasa sudah 2 jam lebih duduk bersila dibawah. Alhamdulillah selain ilmu yang didapatkan dari beliau, jamaah yang hadir juga mendapatkan doa yang panjang dan khusyu salah satunya do’a agar Majelis ini menjadi besar dan cita-cita PCINU Jerman memiliki Gedung sendiri NU Center di Berlin segera tercapai. Sebelum ditutup dengan doa penutup Majelis „Yaa Rabbana Tarafna“, kami memohon Syaikh untuk mendo’akan Almarhum K.H. Sholahudin Wahid Hasyim.
Pada akhir acara seperti biasanya Bapak Bram pemilik Restaurant menyediakan santapan makan malam khas Nusantara dari Restaurantnya. Sedang asyik makan, Syaikh Abdulhaq menceritakan bahwa beliau baru saja 1 bulan lalu, pada awal Januari berjumpa dengan Habib Umar bin Hafidz di Jordan. Pada pertemuan kali ini, beliau menceritakan Kajian Adabul Aliam wal Muta’alim yang dilaksanakan di Berlin sambil menunjukkan 2 Flyer kegiatan Ngaji Kitab adabul alim PBNU dan PCINU Jerman. Alhamdulillah, serentak Habib Umar bin Hafidz menyambutnya dengan senyuman yang lebar dan gembira, dijelaskan oleh Syaikh Abdulhaq sampai terlihat giginya. Syaikh Abdulhaq mengatakan kepada kami „das war ein Treffen zwischen Ast und Baum“ yang artinya „itu adalah perjumpaan antara Batang(kayu) dan Pohon“. Dimaksudkan, itu adalah perjumpaan antara Murid dan Guru yang sama-sama mendapat kesempatan mengkaji Kitab Karya Hadratus Syaikh K.H. Hasyim Asyariy.
Video dan tautan Online Ngaji Kitab diatas dapat dilihat pada link berikut ini: