(20/3/2012) Sabtu malam, tepat pukul 19.00 waktu Jerman, ruangan zoom "Khataman" dibuka oleh tim IT. Satu persatu Nahdhiyyin nampak berdatangan memadati ruangan virtual. Beberapa nampak siap mengikuti prosesi Khataman dengan segelas cangkir berlogo PCINU Jerman di depan mereka. Beberapa yang lain masih sibuk "wara-wiri" menyelesaikan aktifitas harian yang belum tuntas.
Nahdhiyyin Jerman tengah bersiap malam itu untuk melangsungkan agenda yang tidak biasa, "Khataman Kitab Ahlal Musamarah", sebuah masterpiece dari KH Fadhol al-Senori, yang tuntas dibacakan dan dikajikan oleh Ustadz Hudan Jauhari setahun lamanya. Disebut "tak biasa", karena bagi sebagian Nahdhiyyin Jerman yang belum pernah mengenyam pendidikan di Pesantren, Khataman ini menjadi pengalaman baru bagi mereka.
Acara dimulai dengan lantunan Sholawat dari Muslimat dan Fatayat NU Jerman, dilanjutkan dengan Tawshiyah dari Ustadz Hudan Jawhari, pengampu pengajian kitab Ahlal Musamarah sendiri. Dalam Tawshiyahnya, Ustadz Hudan mengaku takjub dan tidak menduga bahwa kitab yang mulai beliau baca setahun lalu, bisa dituntaskan dan di"khatam"kan bersama-sama.
Pada awalnya, sebelum pandemi korona, kajian kitab ini disampaikan dalam pengajian bulanan Baden-Wurttemberg. Dulu, lokasinya berpindah dari satu kota ke kota yang lain, mulai Freiburg, Heidelberg, Karlsruhe, Stuttgart hingga Tubingen. Pasca Lock-down ketat yang diberlakukan pemerintah federal Jerman, pengajian terus dilanjutkan secara online selama Ramadhan, dan berlanjut hingga minggu-minggu setelahnya.
"Khataman ini adalah bukti nyata bahwa Nahdhiyyin jerman memiliki Ghirah Syiar Islam Aswaja al-Nadhdhiyyah" tegas Ustadz Hudan. Khataman ini ditutup dengan doa bersama dan dengan sebuah harapan bahwa kitab-kitab lain dari khazanah intelektual pesantren bisa terus dikaji dan ditradisikan di jerman.
Dalam kesempatan yang sama, Ustadz Hudan juga me-launch terjemahan Kitab Ahlal Musamarah yang merupakan hasil buah tangannya. Terjemahan ini diharapkan nantinya bisa dijadikan pegangan oleh para Nahdhiyyin yang ingin menyelami makna-makna dalam kisah Wali Sepuluh yang merupakan inti dari kitab Ahlal Musamarah.
Sebenarnya, mengkaji kitab ulama bukanlah hal baru di PCINU Jerman. Pengkajian kitab-kitab ini adalah salah satu program kerja unggulan dari PCINU Jerman di bawah komanda Gus Mohammad Radlin Billah. Secara rutin, pengajian kitab berikut terus dilakukan, di antaranya: Kitab Syajaratul Ma'arif karya Syeikh al-Izz Ibn Abd al-Salam oleh Rais Syuriah (KH Syaeful Fatah) setiap Selasa, Kitab Taqrib (Juga oleh Kiyai Syaeful), Kitab Adabul Alim wal Muta'allim karya Hadhratus Syaikh Hasyim Asy'ari oleh Syaikh Abdul HAq Maskan, serta Kitab al-Manhaj al-Sawi karya Habib Zein bin Sumaith oleh Habib Zainal Abidin al-Kaff. Adapun jadwal tiap-tiap pengajian, bisa diupdate di sini.